Sebelum mulai, izinkan saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi pembaca yang menjalankannya. Semoga segala amalan ibadah kita diterima dan diridhoi Allah dan jadi pemberat timbangan kebaikan kita, amiin :)
Sudah lama gak buat postingan, kali ini saya mau buat postingan tentang pengalaman saya seminggu yang lalu yang penuh dengan pencerahan, makanya postingan ini berjudul Renaissance Week, hehe.
Pencerahan pertama yang saya dapet adalah tentang pernikahan. Berawal dari diskusi sehat dengan sahabat saya Dea Adhicita bersama sang suami. Jadi menurut Aa Jati, sebelum menikah, kita harus sudah bisa menjawab
pertanyaan2 seperti; mau apa, mau kemana, dan kriteria. Mau apa dan mau kemana
keluarga kita nantinya dibawa. Pertanyaan yang sangat filosofis menurut saya
dan mencerminkan bagaimana visi kita membangun keluarga.
Pertanyaan ini emang penting banget menurut saya, ini menggambarkan kesiapan
kita membangun sebuah keluarga. Kalo sebelom nikah kita mikirnya kaya hal2
teknis seperti acara resepsi, tamu undangan, dll, menurut saya itu malah
menggambarkan kalo kita belum siap menikah. Visi tuh jauh lebih penting
dibanding hal2 tersebut.
Selanjutnya kriteria. Jika pasangan kita memiliki visi yang sama tentu akan
lebih mudah bagi kita untuk mewujudkan visi tersebut. Makanya sebelum cari
pasangan kita harus tentukan kriterianya dulu. Saya pribadi baru menetapkan 1
kriteria, yaitu pintar. Hal ini karena saya pernah baca bahwa kecerdasan
seorang anak sedikit banyak turunan dari ibunya. Bukan, ini bukan kode kok.
Saya sendiri belum punya visi berkeluarga versi saya, artinya memang saya belum
siap.
Oke lanjut, pencerahan kedua adalah tentang syukur nikmat. Ini saya dapatkan
setelah sharing sama temen kuliah saya, Ben. Jadi ceritanya 2 bulan yang lalu
doi sakit, paru-parunya bermasalah. Karena sakitnya itu, dia tersiksa banget.
Tersikanya karena dia ga bisa tidur selama 10 hari. Meennn, saya gak percaya
donk, semua yang denger juga pasti ga percaya awalnya. Tapi ya toh dia ngalamin
sendiri. Gak bisa tidur selama 10 hari ditambah pikiran yang macem2, bikin dia
jadi termenung sendiri. Tidur, nikmat sepele yang seringkali luput kita
syukuri. Padahal ketika nikmat ini dicabut, rasanya tersiksa luar biasa.
Ini membuat saya ikut termenung. Seringkali saya menuntut pada Allah atas nikmat
yang tidak saya dapatkan, tapi seringkali saya tidak mensyukuri berapa banyak
nikmat yang sudah Allah berikan. Bersyukur, bahagia, dua hal yang sangat
berhubungan. Sejatinya bersyukur adalah kunci kebahagiaan. Sedikit apapun yang
kita dapatkan, sepanjang kita bersyukur pasti hati ini tetap bahagia. Teori yang
seringkali kita dengarkan tapi tak jarang pula kita lupakan.
Pencerahan ketiga saya dapat ketika ikut pelatihan Aliansi Selamatkan Anak
Indonesia dari Forum Indonesia Muda. Pada acara tersebut disampaikan materi
tentang, “How to be a good public speaker”. Bundo Lilia selaku pembicara
menyampaikan bahwa di sini beliau tidak akan menyampaikan hal yang sifatnya
teknik komunikasi dan lain sebagainya, karena beliau yakin pasti hal ini sudah
sering kita dapatkan. Jadi beliau memberi masukan tentang “How to have a good
self confidence”, karena menurutnya sepanjang kita punya kepercayaan diri yang tinggi so kita bakal berhasil menyampaikan pesan ke para audience kita dengan baik.
Nah, yang menarik adalah di materi ini bundo ngasih kami ilmu tentang trauma healing melalui alam bawah sadar. Konon teknik ini dipelajari di ilmu psikologi. Tetiba saya teringat pernah baca twit seseorang yang bilang kalo anak kita lagi tidur, adalah hal yang baik untuk membisikkan kata2 positif kepadanya. Ternyata saya baru ngerti alesannya kenapa waktu dikasih materi ini kemarin.
Jadi ternyata alam bawah sadar sedikit banyak mempengaruhi alam sadar kita. Contohnya kaya trauma healing itu, bundo cerita waktu itu beliau pernah nolong temennya yang phobia ketinggian melalui metode alam bawah sadar, dan berhasil. Jadi ternyata pesan yang dimasukkan ke dalam alam bawah sadar punya pengaruh yang cukup kuat pada alam sadar kita, makanya tadi dibilang kalo anak lagi tidur coba dibisikkan kata2 positif di telinganya.
Oiya, somehow metode ini tuh ngingetin saya banget tentang film Avatar Aang di episode saat dia melepaskan 7 cakra dari dalam dirinya. Episode itu emang salah satu episode favorit saya, nanti saya buat postingan sendiri deh *kalo gak lupa :p
6 komentar:
Asik, sodara Fajri update blog, dapet bacaan penuh hikmah lagi malam ini. :D
wah, ada akh fajar
masih jomplang lah kalo dibanding blog ente :p
sepakat, tulisan yang kereen...
jrie.. benjo udh sehat?
ehm, menikah ya.
Fajrie yg baik hati, ijinkan ane meluruskan kriteria yg ente inginkan. Mau yg pintar atau sholehah, hayooo..
Ane pengen ente didampingi oleh wanita sholehah, insyaallah kedua2nya bs qt peroleh, aamiin.. :-)
Posting Komentar